YOGYAKARTA – Dua orang Guru Besar UGM, Prof. Dr. Sofian Effendi, MPIA dan Prof. Dr. Maria SW Sumardjono, didikukuhkan sebagai anggota baru Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di Balai Senat UGM, Selasa (3/9). Sebagai anggota baru wadah perkumpulan ilmuwan Indonesia ini, mereka menyampaikan kuliah inaugurasi di hadapan akademisi dan anggota AIPI. Selain Sofian Effendi dan Maria SW, satu anggota baru lainnya yang dikukuhkan adalah Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Amin Abdullah.
Kepada wartawan, Sofian Effendi mengatakan penyampaian kuliah inaugurasi bagi anggota baru AIPI bertujuan menyampaikan pandangan akademik mereka dalam memberikan solusi mengenai persoalan bangsa. “Kita bertiga menyampaikan pandangan masing-masing di hadapan masyarakat akademik AIPI,” kata Mantan Rektor UGM ini.
Berita Kampus
Sebanyak 9.361 mahasiswa mahasiswa baru UGM diterima resmi Rektor, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc dalam Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2013/2014, di halaman Grha Sabha Pramana, Bulaksumur, Senin (2/9). Mereka terdiri dari 6.572 mahasiswa program sarjana dan 2.789 mahasiswa program diploma Sekolah Vokasi.
Rektor menyatakan, 9.361 mahasiswa baru UGM adalah generasi muda terpilih Indonesia. Mereka adalah generasi muda yang sangat beruntung, karena telah lolos seleksi. “Ada lebih dari 142 ribu yang mengikuti seleksi kuliah di UGM, hanya 9.361 yang diterima, anda sangat beruntung menjadi mahasiswa UGM, di universitas terbaik di Indonesia”, katanya.
UGM terus memperkuat jaringan dan sinergi dengan para alumni dan mitra di seluruh Indonesia. Langkah tersebut dilakukan sekaligus untuk mendistribusikan pengetahuan dan teknologi yang yang selama ini dihasilkan dari kampus. Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc mengatakan bahwa UGM ingin berkontribusi lebih besar pada perkembangan dan kemajuan berbagai daerah di Indonesia.
“Ini juga sejalan dengan mandat UGM untuk mendistribusikan pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan,”papar Pratikno pada acara Temu Alumni dan Mitra UGM di Auditorium Tower B Lantai 9 UGM Kampus Jakarta, Jalan Dr. Saharjo 83 Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8) malam.
YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan. Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan, bertindak sebagai auditor eksternal mewakili Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menilai pengelolaan keuangan UGM tertib administrasi dan transparan. Opini WTP adalah opini yang tertinggi dalam penilaian pengelolaan keuangan. Setelah WTP, ada opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Wajar dan Disclaimer.
Direktur Keuangan UGM, Haryono, M.Com., Akt., mengatakan keberhasilan UGM mendapatkan opini WTP sejak 2007 lalu ini karena pengelolaan keuangan sudah dilakukan secara tertib, efisien, transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Opini WTP ini artinya laporan keuangan UGM sudah memenuhi standar yang menjadi acuan pedoman penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan aturan dan mengikuti standar yang seharusnya dijalankan,” kata Haryono ditemui di kantornya, Senin (29/7).
Pada hari Minggu, 28 April 2013, mulai pukul 09.00 sampai dengan 13.30 WIB, bertempat di Ruang 3.1.1, Fakultas Hukum UGM, Keluarga Mahasiswa Magister Hukum mengadakan Seminar Penulisan Karya Ilmiah dengan tema “Membentuk Pemikiran Kritis Logis Dalam Menulis”. Acara ini diisi oleh Dr. Ririt Yuniar, S.Sos., M.Hum (aktivis penulis dari Litbang STP), Dr. Amir Husni, S.Pi, M.P (perwakilan dari LPPM Universitas Gadjah Mada), dan Michael Herdy Hadylaya S.H (penulis yang juga mahasiswa Magister Hukum UGM). Seminar ini diadakan untuk memfasilitasi kalangan mahasiswa yang sering mengalami kesulitan dalam melakukan penulis ilmiah, padahal ide untuk menulis bertebaran dalam kepala mereka.